Engklek, Apaan Tuh?

Hari itu, Altair pulang TPA, tidak melewati jalan biasanya. Karena suatu urusan, kami melewati jalan berbeda. Di ujung jalan, kami melihat dua orang anak laki-laki sedang memainkan sebuah permainan tradisional yang cukup populer di masa umi masih kecil.

Sebelumnya permainan ini pernah umi kenalkan, namun pada pelaksanaannya sepertinya lebih seru dimainkan dengan teman sebaya. Altairpun berjalan menuju ke Arah dua anak tersebut. Karena pada dasarnya Altair mudah berbaur dengan orang baru. Semuanya mengalir begitu saja. Tidak perlu menunggu waktu lama untuk mulai bermain bersama. Altair diajarkan oleh teman barunya yang sedikit lebih tua usianya dari Altair. Permainan tersebut, dikenal dengan istilah engklek.


Altair melompat masih mengenakan tas dipunggungnya, sementara teman barunya mengamati dari bagian depan.

Sebenarnya engklek itu apa sih?
Mengutip dari Wikipedia, éngklék, téklék, ingkling, sundamanda / sundah-mandah, jlong jling, lempeng, atau dampu adalah permainan anak tradisional yang populer di Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari "zondag-maandag" yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara.
Permainan Sunda manda biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania Raya disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua dan dimulai dari zaman Kekaisaran

Cara bermainnya sangat mudah, yaitu Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah.

Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk pecahan genting, yang juga disebut kreweng, yang dalam permainan, kreweng ini ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak / ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada.

Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan "sawah" mereka, yang artinya di petak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.

Walaupun permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, bukan berarti anak laki-laki dilarang bermain permainan tersebut kan?!

Altair masih belum sepenuhnya memahami permainan engklek dikarenakan waktu sudah semakin siang, dan Altairpun harus segera pulang beristirahat.

"Sampai jumpa lagi kk farish dan kk nares, juga adek rara dan Tante.., terimakasih..kapan2 main lagi ya.." Abang pun pamit pulang.

Wah, ternyata seru juga ya kalau permainan tradisional kembali dipopulerkan di era gadget saat ini.

Jadi, permainan tradisional apa lagi yang akan kita mainkan hari ini? Yuk kita data lagi😉

Comments

Popular Posts